Kisah Pendiri Amazon.com, Toko Online Terbesar Di Dunia - Eksplorasia | Jelajahi Dunia Tanpa Batas

Post Top Ad

Kisah Pendiri Amazon.com, Toko Online Terbesar Di Dunia

Share This
Jeff Bezos,amazon, e-commerce, online, store
image via Pinterest
Sering kita berselancar di internet untuk mencari beberapa informasi yang di perlukan tentunya kalian pernah mendengar atau berbelanja di website paling terkenal dan paling suskses di bidang penjualan online yaitu e-commerce bernama Amazon.com.

Pendirinya adalah Jeff Bezos, yang ternyata memulai langkah bisnisnya dari  garasi rumahnya. Ia” Jeff Bezos” memulai Amazon sebagai toko buku online yang kemudian bertransformasi menjadi toko online/ e-commerce serba ada seperti sekarang dengan penghasilan miliaran dolar.

Tidak hanya itu, Amazon kini telah memiliki jaringan hingga hampir ke seluruh penjuru dunia. Dan kesuksesan besar tersebut nyatanya kini membawa sang pendirinya, Jeff Bezos selalu menduduki jajaran orang terkaya yang ada di dunia.
Bagaimanakah kisah hidup dan perjalanan karir Jeff Benzos mendirikan Amazon dan mengembangkan hingga sebesar ini. Berikut biografi singkat dari Jeff Benzos yang pastinya menarik untuk anda simak.

Kisah Hidup Jeff Bezos


Lahir dengan nama lengkap Jeffrey Preston Bezos, pendiri, direktur utama, CEO, dan ketua dewan  Amazon.com ini dilahirkan pada tanggal 12 Januari 1964 di daerah Albuquerque, Kota New Mexico. Bezos dilahirkan ketika ibunya yang bernama Jackie Bezos masih berusia belasan tahun. Pernikahan ayah dan ibunya hanya bertahan setahun lebih. Ibunya menikah kembali ketika Bezos masih berusia lima tahun. Ayah tiri Bezos yang bernama Miguel Bezos adalah imigran asal Kuba. Miguel Bezos datang sendirian ke Amerika Serikat sewaktu masih berusia 15 tahun hingga akhirnya diterima di Universitas Albuquerque. Keluarga Bezos pindah ke Houston, Texas, dan Miguel Bezos bekerja sebagai insiyur di Exxon. Kelas 4 hingga kelas 6 dilewatkan Bezos kecil di Sekolah Dasar River Oaks Elementary, Houston.

Kehidupan masa kecil Jeff terbilang cukup menarik. Di usianya yang masih sangat kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan yang besar pada dunia teknik, hal itu nampak ketika pada suatu hari dirinya membedah tempat tidurnya sendiri dengan obeng. Seiring waktu dan ketika dirinya sudah mempunyai adik-adik, ketertarikannya pun berkembang dalam bidang sains dan elektro. Ketika dirinya masih duduk di sekolah dasar, ia pernah membuat alarm listrik sederhana yang dipasang di rumahnya sendiri. Dengan alarm tersebut ia bisa mengawasi adik-adiknya agar tidak keluar rumah.

Bakat dan minatnya berlanjut hingga ia memasuki bangku sekolah menengah atas. Pada waktu itu ia pernah mengikuti sebuah pelatihan sains yang diadakan di Universitas Florida, dan berkat prestasinya ia mendapatkan sebuah penghargaan yaitu Silver Knight Award. Melanjutkan studinya, akhirnya ia memutuskan untuk mengambil jurusan Computer Science and Electrical Engineering di Princeton University. Ia pun menunjukkan prestasi yang luas biasa semasa di bangku kuliah. Hal ini membuat ia cukup mudah mendapatkan pekerjaan selepas kuliah.

Karir pertamanya Ia mulai dengan masuk ke dunia kerja Wall Street. Dengan berbagai capaian yang ia lakukan, ia tercatat pernah masuk ke beberapa perusahaan ternama seperti perusahaan jaringan perdagangan internasional Fitel, perusahaan jasa keuangan Banker Trust dan yang terakhir perusahaan finansial DE Shaw Company. Di perusahaan terakhir tersebutlah keinginan nya untuk mendirikan usaha sendiri semakin besar dan tak terbendung lagi.

Jeff Bezos Mendirikan Amazon.com


Jeff mulai mengembangkan usaha nya sendiri pada tahun 1994. Pada waktu itu dirinya melihat potensi pada usaha ritel buku di Amerika Serikat. Meskipun telah cukup banyak perusahaan percetakan dan ritel buku, namun kekurangannya adalah mereka tidak bisa memberikan katalog lengkap dari semua buku-buku yang mereka punyai. Promosi lewat email yang cukup populer pada masa itu pun belum bisa mengakomodir kebutuhan promosi produk-produk buku para pengusaha ritel.

Dari situ tercetuslah ide untuk membuat website dimana ia bisa memperkenalkan semua produk buku dengan mudah dan praktis. Hal ini tentunya dibarengi dengan perkembangan dunia internet yang sudah mulai besar pada waktu itu. Jadilah ia mulai melakukan riset pasar dan banyak menemui produsen serta pengusaha ritel buku yang ada di AS. Tidak hanya itu dirinya juga mengamati keperluan konsumen serta langkah startegis bagaimana websitenya nanti bisa dengan cepat dikenal masyarakat luas.

Setelah masa pengembangan dan telah mendapat cukup banyak pasokan buku, akhirnya ia resmi membuka website yang ia daftarkan dengan nama Amazon.com pada tahun 1999. Tidak tanggung-tanggung orang tua Jeff pun ikut mendukung usaha anaknya tersebut dengan memberikan dana pensiunya sebesar US$ 300 ribu sebagai modal usaha.

Dari sini ia mulai merintis penjualan buku lewat Amazon. Dan benar saja, Amazon bisa dengan mudah dikenal oleh banyak konsumen karena dipasarkan lewat jaringan internet. Hanya dalam beberapa tahun Amazon yang dulunya bermarkas di bekas garasi rumah Jeff kini telah berkembang menjadi beberapa gudang penyimpanan super besar plus kantor pusatnya yang berada di Seattle Washington.

Setelah beberapa waktu, Jeff pun mengembangkan produk jualan Amazon agar lebih variatif. Kini Amazon menjual berbagai macam barang, seperti produk elektronik, kebutuhan rumah tangga, dan juga jasa aplikasi penyimpanan data online. Meskipun begitu produk buku dan ilmu pengetahuan masih mendominasi lokel Amazon.

Dengan pencapaian Amazon yang luar biasa tersebut, kini Jeff yang merupakan CEO dari Amazon Inc. berhasil meraup kekayaan hingga lebih dari US$ 10 miliyar pada tahu 2009. Bahkan dirinya pernah masuk ke jajaran orang terkaya di dunia dengan rekor tertinggi yaitu peringkat 19 pada tahun 1999.

Ini lah karakter pendiri Amazon yang membuatnya sukses sampai sekarang


Hidup hemat

Satu dari karakter yang dapat dikatakan menjadi dasar kesuksesan Jeff Bezos sebagai pendiri Amazon adalah kebiasaan hematnya. Jeff Bezos dalam beberapa cerita yang dilansir oleh media sebagai seorang yang sangat suka berhemat.

Bahkan dalam salah satu ulasan di media online terkemuka diungkap. Jeff membuat meja kerjanya sendiri dari pintu kayu yang tidak terpakai ketika pertama kali memulai Amazon.

Tidak hanya pada saat merintis Amazon, Jeff tetap menerapkan langkah hematnya di perusahaannya. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa kebijakan dari pendiri Amazon ini.

Sebut saja beberapa diantaranya yakni pegawai perusahaannya harus membayar sendiri biaya parkir kendaraan di kantor (alias tidak gratis). Dan juga makanan yang disediakan di kantor juga bukanlah for free (sangat berbeda dengan perusahaan Google).

Berani mengambil resiko dan berinovasi

Masih bicara mengenai karakter dari pendiri Amazon ” Jeff Bezos” yang membawanya berhasil mengembangkan Amazon. Karakter lain yang diimiliki oleh Jeff dan masih ia pegang teguh adalah keberanian dalam mengambil resiko dan berinovasi.

Anda tentunya tahu bahwa dibalik cerita kesuksean para pebisnis, berani mengambil resiko dan berinovasi adalah salah satu hal yang pasti melatarbelakanginya. Sebut salah saja salah satunya Mark Zuckerberg  yang drop out dari kuliah untuk memulai Facebook.

Jeff Bezos adalah salah satu yang juga berani mengambil resiko dalam mensukseskan bisnisnya. Dia sebelumnya telah memiliki pekerjaan dan jabatan yang bagus di sebuah perusahaan/ lembaga finansial bernama D.E. Shaw, namun ia memutuskan untuk berhenti demi memulai bisnisnya.

Tidak hanya berani dalam mengambil resiko, ia juga bahkan berani berinovasi dalam membangun bisnisnya. Dalam ceritanya, ia pernah membuat fitur lelang seperti yang dimiliki e-Bay bernama Amazon auction, meskipun fitur tersebut akhirnya gagal.

Tidur cukup

Karakter lain yang dimilik oleh pendiri Amazon ini adalah mementingkan istirahat dan waktu tidur. Menurut sumber terpercaya, diketahui bahwa founder Amazon ini selalu berusaha mempertahankan kualitas tidurnya yakni dengan tidur selama 8 jam.

Bahkan dalam salah satu wawancara ekslusif, ia mengatakan bahwa ia kerap membawa sleeping bag ke kantor untuk beristirahat.


Dikutip dari Maxmanroe/Klikmania

1 komentar:

Post Bottom Ad

Pages