Image Via studioem |
Google telah memungkinkan pengguna untuk menjelajahi setiap bagian di Bumi. Sekarang, Google juga memungkinkan penggunanya untuk menjelajari tempat lain di alam semesta, seperti planet.
Dilansir dari Dailymail, Kamis (19/10/2017), mesin pencarian raksasa tersebut telah bekerja sama dengan NASA (National Aeronautics and Space Adminisration) untuk memasukkan data dari misi Cassini dan misi lainnya. Penambahan fitur baru tersebut memungkinkan pengguna untuk menjelajahi 12 dunia baru, termasuk Saturnus, Bulan, Pluto, dan Venus.
“Selama misinya, Cassini mencatat dan mengirim hampir setengah juta gambar kembali ke Bumi, memungkinkan para ilmuwan untuk merekonstruksi dunia yang jauh ini dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sekarang Anda bisa mengunjungi tempat-tempat ini-bersama dengan banyak planet dan bulan lainnya di Google Maps langsung dari komputer Anda,” ungkap Stafford Marquardt dari Google, yang memimpin proyek tersebut.
Tim Google bekerjasama dengan seniman astronomi Bjorn Jonsson, yang mengumpulkan peta planet Europa, Ganymede, Rhea, dan Mimas dengan bekerja dengan citra NASA dan European Space Agency. Pengguna tidak dapat mencari lokasi di luar angkasa, namun mereka dapat memperbesar ke planet dan bulan serta mempelajari lebih lanjut tentang berbagai lokasi di permukaannya.
Gambar 3D planet dan Bulan dapat berputar, sehingga pengguna dapat melihat di mana permukaan yang terkena sinar Matahari dan bagaimana keadaan serta apa yang ada di sisi gelap planet. Awal 2017, Google meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna melihat ke dalam Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Astronot Chris Hadfield sebelumnya mengatakan, terdapat sedikit 'Alice in Wonderland' di ISS, karena sulit untuk mengorientasikan diri di stasiun luar angkasa tersebut. Sekarang, para penggemar Stasiun Luar Angkasa Internasional dapat melakukan tur virtual menggunakan Google Street View.
Fitur tersebut diluncurkan untuk menandai ulang tahun ke 48 pendaratan Bulan pertama. Sorotan dari dalam ISS mencakup akses yang tak tertandingi ke Columbus Research Laboratory, di mana peneliti melakukan ribuan eksperimen dalam ilmu kehidupan, ilmu material, fisika fluida.
Pengunjung juga dapat menikmati akses ke Cupole Observational Module yaitu sebuah jendela kecil yang dirancang untuk pengamatan operasi di luar ISS seperti aktivitas robot, pendekatan kendaraan, dan aktivitas ekstravahicular (EVA). Thomas Pesquet, seorang astronot di European Space Agency (ESA), menghabiskan enam bulan di pesawat International Space Station (ISS) sebagai insinyur penerbangan dan membantu menangkap gambar untuk menciptakan ISS Street View.
"Dalam enam bulan yang saya habiskan di Stasiun Antariksa Internasional, sulit untuk menemukan kata-kata atau mengambil gambar yang menggambarkan secara akurat perasaan berada di luar angkasa," ungkap Pesquet. Karena keterbatasan hidup dan bekerja di luar angkasa, tidak mungkin mengumpulkan Street View dengan menggunakan metode biasa Google, tambahnya.
Sebaliknya, tim Street View bekerja dengan NASA di Johnson Space Center di Houston, Texas dan Marshall Space Flight Center di Huntsville, Alabama untuk merancang metode bebas gravitasi untuk mengumpulkan citra menggunakan kamera DSLR dan peralatan yang sudah ada di ISS. Sorotan lain dari dalam hub yang mengorbit adalah tampilan close-up dari SpaceX Dragon Docking Vehicle.
Dragon adalah wahana terbang bebas yang dirancang untuk mengantarkan barang dan orang untuk mengorbit tujuan. Pesawat ruang angkasa tersebut membuat sejarah pada 2012 saat menjadi pesawat ruang angkasa komersial pertama dalam sejarah untuk mengantarkan barang ke ISS dan dengan aman mengembalikan kargo ke Bumi, sebuah prestasi yang sebelumnya hanya diraih oleh pemerintah.
Sumber : Okezone
wow gila google semakin keren aja, saya dulu sering pake google earth untuk jalan jalan murah, sekarang ada yang lebih keren lagi. Mantap
BalasHapuszaman semakin canggih aja bro semua serba mudah
Hapus